Seruan Masjid

Khadimul Ummah wa Du'at

Merawat Spirit Bela Tauhid

HOME Forums LAYANAN MASJID NASKAH KHUTBAH Merawat Spirit Bela Tauhid

Viewing 1 post (of 1 total)
  • Author
    Posts
  • #3686
    admin
    Keymaster

    https://seruanmasjid.com

     

    Merawat Spirit Bela Tauhid

     

    KHUTBAH PERTAMA

     

    إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا

    مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ,

    أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا.

    وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.

    اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا،

    أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ،

    اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

    قَالَ اللهُ تَعَالَى :

     

    وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ

    Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami mewahyukan kepada dia bahwa tidak ada Tuhan (yang haq) melainkan Aku. Karena itu sembahlah Aku oleh kalian  (TQS al-Anbiya’ [21]: 25).

     

     

    Ikhwani fiddin a’azzaniyallahu waiyyakum,

     

    Bertakwalah kepada Allah. Jadikan setiap perbuatan menjadi amal shalih. Hindarkan diri dari bermaksiat kepada Allah. Taatlah kepada Allah dalam setiap langkah dan tarikan nafas.

     

    Sidang jumah rahimakumullah

     

    Alhamdulillah, atas izin Allah, jutaan al Liwa dan ar Rayah berkibar gagah di tangan pemiliknya, kaum Muslim, beberapa saat lalu di jantung Indonesia. Panji Rasulullah bertuliskan kalimat tauhid itu seakan lahir kembali di muka bumi.

     

    Sungguh, kalimat tauhid adalah inti semua risalah yang dibawa oleh para nabi dan rasul ke dunia ini. Allah SWT  berfirman:

    وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ

    Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami mewahyukan kepada dia bahwa tidak ada Tuhan (yang haq) melainkan Aku. Karena itu sembahlah Aku oleh kalian  (TQS al-Anbiya’ [21]: 25).

     

    Di ayat yang lain Allah SWT berfirman:

    وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ

    Sungguh Kami telah mengutus rasul kepada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah oleh kalian Allah saja dan jauhilah thâghût-thâghût itu (TQS an-Nahl [16]: 36).

     

    Maka, hadirin sidang jumah rahimakumullah

     

    Tauhid adalah inti ajaran Islam, sekaligus misi utama Islam. Misi ini mengandung makna bahwa manusia hanya layak menyembah dan mengabdi hanya kepada Allah SWT. Sebaliknya, mereka haram menyembah dan mempertuhankan sesama manusia. Inilah juga yang antara lain ditegaskan oleh Rasulullah SAW di hadapan penduduk Najran yang saat itu beragama Nasrani:

    أَمَّا بَعْدُ: فَإِنِّي أَدْعُوْكُمْ إِلَى عِبَادَةِ اللهِ مِنْ عِبَادَةِ الْعِبَادِ…

    “Amma ba’du. Sungguh aku menyeru kalian untuk hanya menghambakan diri kepada Allah dengan meninggalkan penghambaan kepada sesama manusia….” (Al-Baihaqi, Dalâ’il an-Nubuwwah, 5/485; Ibnu Katsir, As-Sîrah an-Nabawiiyah, 4/101).

     

    Pernyataan Rasulullah SAW ini selalu diulang-ulang oleh para panglima Muslim saat mereka menyeberaluaskan Islam dengan dakwah dan jihad. Di antaranya oleh Rib’i bin Amir, salah seorang juru runding dari pihak Islam saat Perang Qadisiyyah, di hadapan Rustum, salah seorang panglima Persia saat itu. Saat itu Rustum bertanya, “Untuk apa kalian (pasukan kaum Muslim, red.) datang kemari?” Rib’i bin Amir menjawab:

    اَللَّهُ جَاءَ بِنَا لِنُخْرِجَ مَنْ شَاءَ مِنْ عِبَادَةِ الْعِبَادِ إِلَى عِبَادَةِ اللَّهِ، مِنْ جَوْرِ اْلأَدْيَانِ إِلَى عَدْلِ اْلإِسْلاَمْ

    Allah telah mambawa kami ke sini agar kami mengeluarkan orang-orang yang Dia kehendaki, dari penyembahan kepada sesama manusia menuju penyembahan hanya kepada Allah; dari kezaliman agama-agama yang ada menuju keadilan Islam…” (Ath-Thabari, Târîkh ath-Thabari, 4/106, Ibn al-Atsir, Al-Kâmil fî at-Târîkh, 2/463).

     

    Juru runding dari pihak kaum Muslim sebelumnya, yakni Zahrah bin Haubah, juga tegas berkata kepada Rustum, “Islam adalah agama yang haq (benar). Siapa saja yang membenci Islam akan terhina dan siapa saja yang berpegang teguh pada Islam akan mulia.” Lalu Rustum bertanya, “Agama macam apakah itu?”

    Zahrah bin Haubah menjawab:

    أَمَّا عُمُوْدُهُ الَّذِيْ لاَ يَصْلُحُ إِلاَّ بِهِ فَشَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ…

    Adapun pilar agama ini—yang tidak mungkin baik kecuali dengan pilar itu—adalah  kesaksian bahwa: Tidak ada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah…”  (Ibn al-Atsir, Al-Kâmil fî at-Târîkh, 1/413)

     

    Sidang jumah rahimakumullah

     

    Begitulah gambaran tauhid yang telah menghunjam di dalam dada. Tauhid melahirkan ketaatan mutlak hanya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Tauhid pun meniscayakan bahwa pembuat hukum yang wajib ditaati hanyalah Allah SWT. Dialah sebaik-baik pembuat aturan bagi manusia. Ketika seorang manusia tidak mau berhukum pada hukum Allah dan Rasul-Nya, tentu tauhidnya ternoda. Allah SWT berfirman:

    فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

    Demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim atas perkara yang mereka perselisihkan, kemudian tidak ada keberatan di dalam hati mereka atas putusan yang kamu berikan dan mereka menerima keputusan itu dengan sepenuhnya (TQS an-Nisa’ [4]: 65).

     

    Oleh karena itu, ketaatan pada hukum Allah SWT adalah refleksi tauhid seorang Muslim. Ia tidak akan menjadikan syariah Islam sebagai perkara yang boleh dipilih sesuka hati. Tunduk hanya kepada syariah Islam adalah kewajiban. Jauh dari sikap sombong dan meremehkan hukum-hukum Allah SWT.

     

    Jamaah sidang jumah rahimakumullah

     

    Marilah kita terus merawat semangat membela tauhid ini. Tak hanya ketika simbol-simbol Islam dihinakan. Tak hanya hadir saat syiar-syiar Islam direndahkan. Tak hanya mengemuka saat al-Quran dan kalimat tauhid dinistakan. Namun, yang jauh lebih penting, adalah saat hukum-hukum Allah SWT atau syariah Islam dicampakkan, sebagaimana yang terjadi saat ini. Karena itu spirit bela tauhid ini harus mewujud dalam visi sekaligus misi hidup seluruh umat Islam.

     

    Maka jika seluruh kaum Muslim mengaku membela kalimat tauhid, maka tak ada yang pantas dilakukan selain berupaya sekuat tenaga untuk menegakkan aturan-aturan Allah SWT atau syariah Islam dalam seluruh aspek kehidupan.

     

     

     

    []

    بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

     

     

     

     

    Khutbah II

     

    اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

     

    أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ المسبحة بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

     

    اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

    عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

    + Download Bahasa

    + Download Bahasa Jawa

    + Download Bahasa Madura

    + Download Bahasa Sunda

    + Download Bahasa Banjarmasin

     

     

Viewing 1 post (of 1 total)
  • You must be logged in to reply to this topic.

UPDATE INFORMASI TERBARU