Jangan Takut Kepada Islam (KHUSUS)
JANGAN TAKUT KEPADA ISLAM
KHUTBAH PERTAMA
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ,
أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا.
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.
اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا،
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ،
اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى :
اَ لْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَـكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَ تْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَـكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًا
Hari ini telah Aku turunkan Islam sebagai agama yang sempurna untuk kalian, sebagai syari’ah yang sempurna untuk kalian, dan Aku cukupkan nikmat itu dan telah Aku ridhoi Islam menjadi agama kalian.
Ikhwani fiddin a’azzaniyallahu waiyyakum,
Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya ketakwaan. Dengan begitu, kita akan semakin mampu berpegang teguh dengan agama-Nya. Sehingga kita akan mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat kelak.
Jamaah yang dimuliakan oleh Allah
Tidak ada duka, tidak ada bencana, tidak ada kesedihan yang mendalam kecuali satu : SEORANG MUSLIM TAKUT KEPADA AGAMANYA SENDIRI. Seorang muslim ALERGI terhadap syari’ah, seorang muslim takut terhadap KHILAFAH, seorang muslim bahkan sampai pada level BENCI KEPADA AGAMANYA SENDIRI.
Kepedihan yang mendalam ini tentu beralasan karena;
Pertama, ada upaya menakut-nakuti ummat agar takut kepada agamanya sendiri, karena memang ada upaya dari pihak EKSTERNAL untuk menakut-nakuti Islam, menakut-nakuti kaum muslimin untuk ber-Islam, yang ke-dua ditambah lagi : umat Islam tidak mau belajar Islam. Umat Islam tidak mau mengkaji Islam, sehingga hari ini kita lihat dimana-mana UMAT ISLAM YANG MENENTANG SYARI’AH, UMAT ISLAM YANG MENOLAK KHILAFAH, UMAT ISLAM YANG TIDAK MENGENAL PANJI-PANJI ISLAM, UMAT ISLAM YANG MENOLAK HUKUM-HUKUM YANG BERASAL DARI ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA. Umat Islam tidak terima dengan hukum waris, umat Islam menolak hukum poligami, umat Islam sendiri yang kemudian menolak hukum yang terkait dengan persaksian wanita dan pria, dan seterusnya.
Siapa yang menolak syari’ah? Tentu umat Islam sendiri. Dua faktor yang disebutkan tadi terjadi ditengah-tengah kita.
Jamaah yang dimuliakan oleh Allah
Barat (orang-orang kafir) memang telah berupaya pagi dan siang, juga malam untuk menakut-nakuti kaum muslimin agar kaum muslimin TIDAK MAU MENGAMBIL ISLAM. Maka “Kalau mengambil Islam berarti terjadi lah kemunduran” . “Kalau mengambil Islam ketertinggalan” . “Kalau mengambil Islam kembali ke jaman batu” . “Kalau mengambil Islam maka terjadilah kesengsaraan” , ini yang terus di campain, ini yang terus diopinikan oleh barat AGAR KAUM TAKUT TERHADAP ISLAM.
Jamaah yang dimuliakan oleh Allah
Yang ke-dua : Umat Islam rendah kesadaran untuk belajar Islam secara mendalam. Andai saja umat Islam mau belajar Islam. Mereka takut dengan syari’ah. Apa yang mereka takutkan dengan syari’ah? Bukankah syari’ah itu adalah aturan yang Maha Sempurna dari yang Maha Sempurna Allah Subhanahu wa ta’ala untuk mengatur diri kita?
Bahkan Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :
اَ لْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَـكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَ تْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَـكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًا
Hari ini telah Aku turunkan Islam sebagai agama yang sempurna untuk kalian, sebagai syari’ah yang sempurna untuk kalian, dan Aku cukupkan nikmat itu dan telah Aku ridhoi Islam menjadi agama kalian.
Maka apa yang salah? Mengapa kemudian umat Islam TAKUT terhadap syari’ah? Mengapa umat Islam TAKUT umat Islam PHOBI terhadap syari’ah? Mengapa umat Islam adalah pemimpin garda terdepan terhadap penentangan agama untuk agamanya sendiri?
Bayangkan, Islam di Indonesia 58{e1d1ca363bc9e00d0c61517b6dcd7100b67bcc05d8437b4a7ba32646f6a80197} umat Islam tidak bisa baca Qur’an. Ini adalah sebuah fakta, nyata, data bahwa umat Islam tidak mau, enggan untuk belajar Al-Quran yang merupakan sumber hukum syari’ah yang diturunkan Allah Subhanahu wa ta’ala untuk kita.
Ini merupakan bukti, oleh karena itu, tidak ada lagi yang bisa menghambat, menakut-nakuti umat Islam jika memang kita sendiri yang memiliki anti bodi yang kuat, memiliki daya tahan tubuh yang kuat yakin jika kita belajar Islam secara benar maka OPINI APAPUN yang masuk kepada kita tentu akan otomatis tertolak karena kita sudah memahami agama yang sempurna ini.
Jamaah yang dimuliakan oleh Allah
Maka, TIDAK PANTAS seorang mukmin TAKUT terhadap syari’ahnya sendiri. SANGAT TIDAK LUMRAH, bahkan tidak bisa dimaklumi seorang muslim bahkan menentang, bahkan dikatakan : “Kami adalah orang yang pertama kali akan menentang jika syari’at Islam diwujudkan.” .
Tapi nama mereka Ahmad, nama mereka Muhammad, nama mereka Ulil, nama mereka Gunawan Muhammad, nama mereka Lutfi Saukani, nama mereka nama-nama muslim. Akan tetapi mereka adalah orang yang terdepan menghalangi diterapkannya hukum-hukum Allah untuk mengatur kehidupan manusia.
Maka jamaah yang dirahmati Allah, tidak ada pilihan bagi kita yang pertama untuk terus belajar Islam lebih dalam lebih semangat dan terus mengkajinya semakin semakin dalam dan semakin bersemangat. Yang kedua, menyadari bahwa hukum-hukum Islam itu adalah sumber kebaikan, dan jika tidak diterapkan akan menimbulkan keburukan.
Allah Subhanahu wa ta’ala menegaskan,
wa ma arsalnaka illa rahmatan lil ‘alamin, Kami turunkan Islam ini kepadamu wahai manusia, kepadamu wahai Muhammad untuk menjadi Rahmat atas segala alam.
Maka bagaimana ISLAM mau menjadi Rahmat? Jika untuk diterapkan pun penentangnya adalah umat Islam sendiri. Na’udzubillah min dzalik. Tentu ini kesedihan yang mendalam bagi kita, anak cucu kita nanti tentunya.
Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala memberikan kekuatan, kesabaran agar kita terus, terus, dan terus mendalami dan mencintai ISLAM dan merindukan hidup dalam naungan ISLAM.
[]
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِن الآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II