KHUTBAH PERTAMA
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا،
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.
اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا،
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا.
أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُوْدَ وَالنَّصٰرٰٓى اَوْلِيَاۤءَ ۘ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۗ وَمَنْ يَّتَوَلَّهُمْ مِّنْكُمْ فَاِنَّهٗ مِنْهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah menganugerahkan kita nikmat iman dan Islam, serta mempertemukan kita di tempat yang diberkahi ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Donald Trump dari Partai Republik telah memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS), mengalahkan Kamala Harris dari Partai Demokrat dengan perolehan 277 suara elektoral, unggul dari Harris yang hanya mendapatkan 223 suara. Dengan kemenangan ini, Trump kembali menduduki kursi Presiden AS, menjadi Presiden ke-47 bersama pasangannya, JD Vance. Faktor kemenangan Trump antara lain ketidakpuasan publik terhadap pemerintahan Joe Biden yang dinilai gagal dalam isu ekonomi, perbatasan, dan dukungan terhadap tindakan Zionis di Gaza, Libanon, Suriah, serta Yaman.
Trump secara strategis mengangkat isu-isu ini untuk meraih simpati pemilih Muslim, menjanjikan perdamaian dan stabilitas global, serta menyatakan bahwa ia mampu menghentikan peperangan hanya dengan panggilan telepon. Peningkatan dukungan pemilih Muslim turut berperan dalam kemenangannya. Sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan termasuk Presiden Indonesia Prabowo Subianto menyatakan harapan untuk meningkatkan kemitraan dengan AS demi perdamaian global.
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Pemerintah AS, baik dari Partai Demokrat maupun Republik, konsisten mendukung Zionis Yahudi karena beberapa alasan. Pertama, pengaruh kuat berbagai organisasi Yahudi seperti AIPAC dan dukungan besar dari sektor ekonomi, media, dan politik yang didominasi oleh figur Yahudi berpengaruh di AS. Peneliti Benjamin Ginsberg mencatat bahwa sejak 1960-an, komunitas Yahudi di AS berperan besar dalam berbagai sektor, membuat pemerintah AS cenderung mendukung kepentingan Zionis.
Kedua, Israel dianggap penting bagi kepentingan AS di Timur Tengah, terutama terkait kontrol terhadap minyak bumi dan pengaruh di dunia Arab serta menghadapi kelompok-kelompok Islam yang dianggap ancaman.
Donald Trump tidak berbeda dengan presiden AS lainnya dalam dukungannya terhadap Zionis. Meskipun dia sesumbar memperjuangkan perdamaian, Trump memiliki rekam jejak kebijakan anti-Islam, seperti kebijakan “Muslim Ban” tahun 2017 yang membatasi masuknya warga dari negara mayoritas Muslim. Trump juga secara terbuka mendukung Israel dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota dan mendorong rencana “Deal of the Century” yang mengizinkan Israel mencaplok sebagian besar Tepi Barat. Di bawah kepemimpinannya, Islamofobia meningkat di AS, dengan peningkatan signifikan kasus kejahatan bermotif kebencian terhadap Muslim.
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan kaum Muslim akan bahaya memberikan loyalitas kepada kaum kafir. Dalam Al-Qur’an, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُوْدَ وَالنَّصٰرٰٓى اَوْلِيَاۤءَ ۘ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۗ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menjadikan kaum Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin kalian. Sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain” (TQS al-Maidah [5]: 51).
Kejahilan besar jika kaum Muslim menggantungkan harapan pada negara-negara Barat seperti AS yang telah terang-terangan memusuhi umat Islam.
Amerika Serikat diketahui mendukung penuh genosida yang dilakukan Zionis di Gaza, yang mengakibatkan kematian ribuan warga sipil, mayoritasnya wanita dan anak-anak. Dengan bantuan AS, Zionis Yahudi telah menjatuhkan puluhan ribu ton bom di Gaza sejak Oktober 2023. Kejahatan ini menunjukkan bahwa negara-negara Barat, termasuk AS, tidak akan berhenti menimbulkan derita bagi kaum Muslim. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Mereka menyukai apa yang menyusahkan kalian. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, sementara apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepada kalian ayat-ayat (Kami) jika saja kalian berpikir” (TQS Ali Imran [3]: 118).
Kaum Muslim seharusnya berupaya membangun kekuatan sendiri dan tidak bergantung pada negara-negara penjajah seperti AS, Uni Eropa, Rusia, atau RRC. Dengan jumlah hampir 2 miliar, kekayaan sumber daya alam, dan posisi strategis, umat Islam memiliki potensi untuk menjadi kekuatan adidaya jika mereka bersatu dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
Sayangnya, potensi besar ini tidak akan bermakna jika kaum Muslim tidak memiliki keinginan politik yang kuat untuk bersatu. Potensi ini juga tidak akan berguna selama kaum Muslim dipimpin oleh para pemimpin yang tunduk pada negara-negara penjajah. Oleh karena itu, umat perlu bangkit untuk menciptakan persatuan dalam ukhuwah Islamiyah dan menghapus sekat-sekat nasionalisme serta kepentingan sektoral.
Karena itu umat Islam sedunia harus sudah mulai bergerak untuk bersatu dalam ukhuwah islamiyah. Wajib bersatu di bawah sistem pemerintahan Islam global, yaitu Khilafah Islamiyah. Institusi inilah yang menurut syariah sah sebagai wadah persatuan umat dan pelindung dari ancaman negara-negara penjajah. Dengan Khilafah, umat Islam akan mampu kembali menjadi “khayru ummah”, umat terbaik, yang dihormati dan kuat di kancah global.
WalLaahu a’lam bi ash-shawaab.
[]
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
KHUTBAH II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
أَمَّا بَعْدُ؛ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآ ئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ، وَقَالَ تَعاَلَى:
إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ، وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ، أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي، وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ، وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ، وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيْنَ، وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ، وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ، وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ، وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ
عِبَادَاللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ